Malam ini Ramadan Taqobbalallahu Minna Waminkum
  • 10 Mar 2025

Steve Moore, yang lebih dikenal sebagai “The Mad Drummer,” adalah sosok fenomenal di jagat musik, terutama di kalangan penggemar drum. Namanya melejit setelah sebuah video penampilannya bersama band Rick K. & The Allnighters menjadi viral di YouTube.

Momen itulah yang membuat publik tercengang menyaksikan gaya drummingnya yang amat enerjik, penuh aksi teatrikal, dan kadang terkesan “gila.” Bagi mereka yang baru menonton, sulit membayangkan bahwa seorang drummer bisa sedemikian ekspresif, bahkan menyaingi pesona vokalis di panggung.

Steve Moore tumbuh besar di lingkungan yang mencintai musik. Ia mulai memainkan drum sejak remaja, terinspirasi oleh sederet drummer legendaris. Meski begitu, pendekatannya jauh dari konservatif. Sejak awal, ia cenderung bereksperimen dengan gerakan yang tak lazim, seolah-olah memadukan seni pertunjukan dengan teknik perkusif. Penampilannya sering mencuri fokus, karena ia kerap menari di balik set drum, menampilkan ekspresi wajah yang kocak, dan melakukan gerakan tubuh ekstrem. Publik pun menjulukinya “The Mad Drummer” lantaran ia tampak seperti orang yang benar-benar “lepas kendali” saat bermain.

Terobosan besar Steve Moore terjadi sekitar 2010, ketika video berjudul “This Drummer Is at the Wrong Gig” diunggah ke YouTube. Video itu menampilkan dirinya di panggung sebuah taman hiburan, bersama Rick K. & The Allnighters, membawakan lagu-lagu klasik rock n’ roll. Namun, sorotan justru tertuju pada Steve yang menggebuk drum dengan gaya luar biasa atraktif, sembari melempar tongkat dan mengguncang kepala seolah-olah sedang berada di konser heavy metal. Dalam waktu singkat, video itu ditonton jutaan kali, menjadikannya sensasi viral dan mengundang reaksi global.

Bagi Steve Moore, gaya “gila” bukan semata-mata demi sensasi. Ia menegaskan bahwa drumming adalah ungkapan kegembiraan yang tulus, tempat ia menyalurkan energi dan kreativitas. Dalam beberapa wawancara, ia mengaku tidak pernah menyangka aksi spontan itu akan meledak di internet. Namun, ia bersyukur karena perhatiannya terhadap detail dan hasratnya untuk menghibur telah membuka jalan karier yang lebih luas. Sejak viral, Steve menerima berbagai undangan untuk tampil di acara televisi, festival musik, hingga klinik drum di berbagai negara. Ia pun menjadi bukti nyata bahwa seorang drummer bisa menjadi bintang utama panggung, bukan sekadar pengiring di belakang.

Bicara soal teknik, Steve Moore bukan sekadar pamer aksi teatrikal. Ia menguasai dasar-dasar drumming dengan baik, memahami dinamika lagu, dan menjaga kekompakan dengan rekan satu band. Keunikan gerakannya justru menambah dimensi hiburan tanpa mengorbankan kualitas musik. Banyak drummer pemula yang kini meniru atau terinspirasi oleh caranya mengekspresikan diri, meski tentu tidak semua bisa meniru keberaniannya. Steve pun selalu menekankan pentingnya latihan dan eksplorasi pribadi—baginya, musik adalah tentang kesenangan, bukan sekadar keterampilan teknis.

Seiring berjalannya waktu, “The Mad Drummer” terus berinovasi. Ia beberapa kali muncul di acara televisi populer, bahkan merilis konten digital untuk berbagi tips drumming. Ada pula kolaborasi dengan brand alat musik, tempat ia merancang perlengkapan khusus yang mendukung gaya liarnya di atas panggung. Walau berangkat dari kejadian viral, reputasi Steve Moore berhasil melampaui status “fenomena internet.” Ia kini dikenal sebagai salah satu drummer paling menghibur di industri, memperlihatkan bahwa passion dan keberanian mengekspresikan diri bisa membawa seseorang ke puncak ketenaran yang tak terduga.***

Ingin tahu lebih banyak cerita inspiratif dari musisi atau seniman yang menembus batas konvensi? Baca terus artikel menarik Metavora. Anda akan menemukan ulasan mendalam, tips berkarya, dan beragam kisah menarik seputar industri kreatif yang siap memacu semangat Anda untuk berkarya tanpa batas.

Fathurrahman Mohamad

As she said to the fifth bend, I think?' 'I had NOT!' cried the Gryphon. 'It all came different!'.