Lakers memasuki periode krusial musim ini dengan lima pertandingan melawan tim-tim papan atas NBA. Mereka membuka rangkaian itu dengan kemenangan dramatis 113-109 atas New York Knicks. Laga berlangsung intens, seolah mencerminkan atmosfer playoff. Bagi JJ Redick, yang baru menapaki musim perdananya sebagai pelatih, momen ini menjadi bukti bahwa timnya mampu “bertahan di tengah tekanan” dan membalik keadaan meski sempat tertinggal dua digit di kuarter keempat.
Sebelumnya, banyak pihak memuji Lakers yang meraih delapan kemenangan beruntun, menempatkan mereka di posisi kedua Wilayah Barat dengan rekor 40-21. Namun, jadwal padat ke depan menuntut konsistensi tinggi, termasuk partai tandang melawan tim-tim unggulan. Bagi Redick, kemenangan atas Knicks menandai awal baik: tim menunjukkan ketangguhan di momen sulit, menjaga momentum untuk menghadapi lawan berikutnya.
Bagaimana Lakers Mengamankan Kemenangan
Di babak tambahan, skor sempat imbang 107-107, sebagian berkat free throw dari bintang Knicks yang sedang cedera, Jalen Brunson. Lakers kemudian menutup laga dengan laju 6-2, menegaskan keunggulan. Menurut Redick, tim ini jarang berhadapan dengan situasi tertinggal besar di akhir, sebab belakangan mereka kerap unggul jauh. Ia menilai kemenangan di tengah situasi kurang ideal seperti ini menegaskan “grit dan daya juang” Lakers.
Luka Doncic memimpin perolehan poin Lakers dengan 32, sementara LeBron James menambah 31. Di samping itu, pemain lain turut berkontribusi penting pada saat genting. Gabe Vincent misalnya, melepas tiga tembakan tiga angka krusial di kuarter keempat, membalik momentum bagi Lakers. Austin Reaves, meski baru pulih dari cedera betis dan tampil kurang maksimal (2 dari 13 tembakan), sukses memasukkan satu tripoin di overtime.

Doncic menyoroti peran Gabe Vincent yang disebut “menang untuk tim” lewat serangkaian tripoin. Momen tersebut memicu semangat tim dan pendukung di arena. Ia juga menyebut pentingnya kemenangan di kandang dalam pertandingan ketat, yang membantu membangun chemistry. Lakers mencatat sembilan kemenangan dari 11 laga sejak Doncic memulai debut di LA pada 10 Februari, sekaligus mengantongi 20 kemenangan dari 24 laga terakhir. Meski begitu, periode berikutnya akan menjadi ujian lebih berat, memaksa mereka menampilkan permainan terbaik setiap malam.
Lakers segera memulai rangkaian empat laga tandang yang sulit. Dimulai dengan lawatan ke Boston pada Sabtu malam (disiarkan nasional), mereka lalu bertemu Brooklyn pada Senin. Setelahnya, dua laga back-to-back pada 13 dan 14 Maret menanti, melawan Milwaukee dan Denver—tim-tim yang kerap difavoritkan di playoff. Jika Lakers mampu menjaga tren positif, mereka berpeluang menegaskan status sebagai penantang serius di Wilayah Barat.
LeBron James menyebut kunci kesuksesan tim ada pada saling menjaga dan keinginan untuk terus berkembang. Ia menekankan pentingnya mengeksekusi “kunci sukses” yang disiapkan pelatih JJ Redick setiap malam, meski laga kadang berlangsung hingga overtime. Bagi James, kerja sama dan disiplin selama 48 menit—atau 53 menit seperti laga melawan Knicks—adalah pondasi meraih hasil maksimal.
Sikap Redick dan Harapan Lakers
JJ Redick kerap menyebut istilah “callback moment” untuk menandai peristiwa penting di musim ini. Menurutnya, kemenangan atas Knicks mengingatkan tim akan kemampuan mereka meraih hasil positif di tengah kondisi tak ideal. Pada babak tambahan, Lakers berhasil menjaga ketenangan, menunjukkan mereka siap menghadapi laga-laga ketat yang menanti. Redick memandang hal ini sebagai modal mental menghadapi tim-tim kuat.

Dengan rekor 40-21 dan posisi kedua di Wilayah Barat, Lakers tak lagi sekadar “tim yang menanjak,” melainkan salah satu favorit yang disegani. Meski tak jarang menghadapi kesulitan, mereka selalu menemukan cara bangkit—mencerminkan mental juara. Jika Lakers terus konsisten di masa berat ini, kans meraih keunggulan kandang di playoff semakin besar, dan mereka dapat mengirim pesan tegas pada seluruh NBA.
Melalui kemenangan overtime atas Knicks, Los Angeles Lakers menegaskan kedewasaan dan mentalitas tangguh. Jadwal berat di depan akan menguji daya tahan tim, tetapi Lakers tampak siap menjawab tantangan. Dengan formasi yang solid, peran pelapis kian vital, dan semangat kebersamaan yang dibangun oleh JJ Redick, mereka berpeluang meraih hasil istimewa. Perjalanan masih panjang, namun jika laga-laga selanjutnya menghadirkan atmosfer layaknya “playoff mini,” Lakers punya potensi menembus batas ekspektasi.***
Ingin membaca lebih banyak artikel seputar NBA, analisis tim favorit, dan tren olahraga dunia? Baca terus Metavora, Anda akan menemukan liputan mendalam, tips, serta wawancara eksklusif yang memberi Anda perspektif menyeluruh tentang dunia basket dan olahraga global. Jangan lewatkan kesempatan mengikuti update terbaru tentang perkembangan tim-tim NBA dan kiat inspiratif dari para bintang lapangan.