Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menekankan bahwa kadar testosteron memengaruhi banyak aspek vital tubuh, termasuk stabilitas emosi dan kualitas hidup secara keseluruhan. Setelah usia 30 tahun, kadar testosteron cenderung menurun sekitar 1% setiap tahun, sebagaimana dijelaskan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism . Penelitian ini menunjukkan bahwa proses penurunan ini merupakan bagian dari penuaan alami yang dikenal sebagai andropause. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menyatakan bahwa penurunan ini merupakan bagian dari proses penuaan alami yang dikenal sebagai andropause, di mana kadar hormon pria menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan ini dapat menyebabkan kelelahan, mood buruk, dan penurunan massa otot. Namun, ada cara alami yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar testosteron agar tetap bugar dan percaya diri.
Dr. Andi Setiawan, seorang ahli endokrinologi dari Universitas Indonesia, menekankan, "Pria perlu memahami bahwa perubahan kadar testosteron adalah bagian normal dari penuaan. Namun, melalui gaya hidup sehat, kita dapat mengurangi dampaknya."
Apa Itu Testosteron?
Testosteron adalah hormon steroid yang termasuk dalam kelompok androgen. Hormon ini diproduksi terutama di testis pada pria, dengan jumlah kecil diproduksi oleh kelenjar adrenal. Pada wanita, testosteron juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh ovarium dan kelenjar adrenal. Testosteron terbentuk dari kolesterol melalui serangkaian proses enzimatik di tubuh. Kolesterol diubah menjadi pregnenolon oleh enzim CYP11A1 di mitokondria, kemudian melalui beberapa tahap enzimatik menjadi dehydroepiandrosterone (DHEA) dengan bantuan enzim CYP17A1 di retikulum endoplasma. Proses ini diakhiri dengan konversi DHEA menjadi testosteron melalui aksi enzim 17β-hydroxysteroid dehydrogenase. Studi yang diterbitkan dalam Endocrine Reviews (DOI: 10.1210/er.2020-00253) menjelaskan secara rinci bagaimana proses ini terjadi di jaringan endokrin tubuh, terutama di testis dan kelenjar adrenal. Proses ini penting untuk menjaga fungsi optimal tubuh, termasuk kekuatan otot, libido, dan produksi sperma.
Menurut Endocrine Society Guidelines , kadar testosteron normal pada pria dewasa berkisar antara 300 hingga 1.000 ng/dL. Kadar ini diukur melalui tes darah, biasanya menggunakan metode imunokimia seperti ELISA atau Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS) untuk hasil yang lebih akurat. "Pengambilan sampel darah sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat kadar hormon mencapai puncaknya," kata Dr. Setiawan.
Mengapa Testosteron Penting?
Testosteron memiliki fungsi utama yang meliputi peningkatan massa otot, mempertahankan kepadatan tulang, mendukung libido dan fungsi seksual, meningkatkan produksi sperma, serta menjaga kesehatan mental. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kekurangan testosteron, seperti usia, pola makan yang buruk, stres kronis, kurang tidur, dan kondisi medis seperti obesitas atau diabetes. Kekurangan ini berdampak pada energi yang menurun, kesulitan membangun massa otot, peningkatan lemak tubuh, hingga mood yang tidak stabil.
Penelitian oleh American Journal of Men's Health (Vol. 14, Issue 3, 2020, pp. 243–250, DOI: 10.1177/1557988320939756) menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan gangguan kognitif. "Ini bukan hanya masalah fisik, tetapi juga masalah kualitas hidup secara keseluruhan," ujar Dr. James Thompson, seorang peneliti hormon dari University of California.
Tanda-Tanda Penurunan Testosteron
Jika Anda merasa energi menurun drastis, libido berkurang, atau kesulitan membangun massa otot meski sudah berolahraga, bisa jadi itu adalah gejala penurunan testosteron. Beberapa pria juga mengalami peningkatan lemak tubuh, terutama di area perut, serta mood yang mudah berubah atau bahkan depresi. Langkah proaktif sangat diperlukan untuk mencegah dampak lebih lanjut.
Dampak Kekurangan Testosteron
Kekurangan testosteron tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga psikologis. Secara fisik, penurunan testosteron dapat menyebabkan massa otot berkurang, peningkatan lemak tubuh, serta risiko osteoporosis yang lebih tinggi. Dari sisi psikologis, kekurangan hormon ini sering dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan kehilangan fokus. Penelitian dalam The Journal of Sexual Medicine juga menunjukkan hubungan erat antara kadar testosteron rendah dan disfungsi seksual.
Cara Alami Meningkatkan Testosteron
Meningkatkan kadar testosteron bisa dimulai dari pola makan. Nutrisi yang tepat memainkan peran penting dalam proses ini. Konsumsi makanan yang kaya lemak sehat seperti alpukat, kacang almond, minyak zaitun, dan ikan salmon. Lemak sehat membantu tubuh memproduksi hormon secara alami. Selain itu, protein dari ayam, telur, dan daging tanpa lemak mendukung sintesis hormon. Hindari konsumsi gula berlebih karena kadar insulin yang tinggi dapat menurunkan testosteron. Jangan lupa, zinc dan vitamin D sangat penting dalam proses ini. Anda bisa mendapatkannya dari tiram, telur, atau dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology (Vol. 111, Issue 5, 2011, pp. 1500–1505, DOI: 10.1152/japplphysiol.00542.2011) menunjukkan bahwa latihan fisik seperti angkat beban atau High-Intensity Interval Training (HIIT) dapat meningkatkan kadar testosteron secara signifikan. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan partisipan pria sehat yang melakukan latihan intensitas tinggi selama 8 minggu, dan hasilnya menunjukkan peningkatan kadar hormon hingga 20% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Latihan ini merangsang produksi hormon dalam tubuh, memberikan manfaat tidak hanya pada kekuatan fisik tetapi juga kesehatan mental.
Tidur cukup adalah faktor lain yang tidak boleh diabaikan. Produksi testosteron mencapai puncaknya selama tidur nyenyak, terutama dalam fase REM. Usahakan tidur selama 7-8 jam per malam untuk mendukung produksi hormon yang optimal. Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengurangi kadar testosteron hingga 15%. Sebuah studi dari Sleep Journal mengungkapkan bahwa pria yang tidur kurang dari lima jam per malam selama seminggu mengalami penurunan kadar testosteron secara signifikan.
Menjaga kadar testosteron tetap stabil adalah kunci untuk mendukung kesehatan fisik dan mental, terutama bagi pria di atas usia 30 tahun. Dengan pola makan yang seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup, Anda dapat meningkatkan kadar testosteron secara alami. Jika Anda mengalami gejala penurunan testosteron, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan evaluasi dan rekomendasi yang tepat.
Dengan memahami pentingnya menjaga kadar testosteron yang sehat, pria usia 30 tahun ke atas dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Mulailah dengan pola hidup sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres untuk mendapatkan manfaat maksimal dari hormon ini.
Apakah Anda siap memulai perjalanan meningkatkan testosteron dan hidup lebih sehat?
Baca juga Rahasia Vitalitas Pria: Memahami Testosteron Lebih Dalam .
Baca artikel-artikel menarik dan bermanfaat lainnya dari Metavora.co