Panjat tebing kembali menggema di Munich, tepatnya di Olympiapark, arena yang dulu menyambut sembilan IFSC World Cups antara 2010 dan 2019. Kota ini tak asing dengan euforia olahraga, mengingat pada Agustus 2022, Munich menggelar multi-sport European Championships di Königsplatz, menampilkan kompetisi Boulder, Lead, dan Speed. Kini, semangat itu berlanjut di ajang IFSC European Cup Series 2025 yang dibuka dengan nomor Boulder. Antusiasme memuncak karena tempat ini sudah lama menjadi simbol Climbing Eropa. Bagi para penggemar dan atlet, kembalinya ajang bergengsi ke venue legendaris ini terasa bak pulang ke “rumah” panjat tebing.
Dalam kompetisi kali ini, lebih dari 160 peserta dari 32 negara terdaftar, mencerminkan luasnya jangkauan olahraga ini di Benua Biru. Mereka tak hanya menargetkan medali, tapi juga menjadikan Munich sebagai ajang pemanasan menjelang event-event besar lain di kalender panjat tebing dunia. Sementara itu, kota Munich sendiri menegaskan posisinya sebagai destinasi olahraga terkemuka, menyatukan tradisi Climbing dan semangat inovasi.
Deretan Nama Besar dan Talenta Muda
Para peserta yang akan turun di kategori putra mencakup Samuel Richard asal Prancis, peraih emas Boulder di Youth European Championships Troyes 2024, serta Michael Piccolruaz dari Italia, atlet yang pernah tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Kehadiran dua figur ini menjanjikan persaingan sengit, karena mereka mewakili dua generasi yang berbeda: bakat muda versus pengalaman Olimpiade.
Di kategori putri, Austria menurunkan juara nasional mereka, Lea Kempft, yang siap menantang rival-rival tangguh. Ada pula Martina Burisikova dari Slovakia, pemegang medali emas di European Cup Genova 2024, yang berambisi mengulang sukses. Tak ketinggalan tim tuan rumah Jerman dengan 16 atlet, termasuk Thorben Perry Bloem, peraih perak di Genova, serta Anna Maria Apel yang meraih perunggu di IFSC Youth World Championships Guyang 2024. Paris 2024 Olympian Lucia Dörffel juga turut memperkuat skuad Jerman, menambah bumbu persaingan di atas panggung Boulder Eropa.

Jadwal, Siaran, dan Harapan Tinggi
Bagi penikmat panjat tebing, kompetisi di Munich tahun ini menawarkan format yang semarak. Kualifikasi dan semifinal akan ditayangkan langsung di kanal YouTube IFSC Europe, sementara babak final akan disiarkan eksklusif oleh stasiun TV nasional Jerman, ARD. Dengan ini, penonton di seluruh dunia dapat mengikuti jalannya pertandingan, mulai dari upaya awal para pemanjat di fase kualifikasi hingga drama penentuan juara di final. Sedangkan untuk berita dan update tentang semua acara IFSC Euripe akan tersedia di situs web IFSC www.ifsc-climbing.org
Rangkaian jadwal dimulai pada Jumat, 7 Maret, dengan kualifikasi putra pagi hari dan putri sore. Sabtu, 8 Maret, giliran semifinal digelar sebelum final berlangsung di malam hari. Kehadiran siaran televisi nasional menandakan apresiasi tinggi terhadap perkembangan panjat tebing, khususnya di Eropa, di mana Boulder kian populer dan diharapkan memikat penonton lebih luas.
Munich, Pusat Perkembangan Panjat Tebing Eropa
Kota Munich sudah lama diidentikkan dengan Climbing berkat penyelenggaraan event-event internasional, termasuk IFSC World Cups dan multi-sport European Championships. Pada ajang tahun lalu, Boulder, Lead, dan Speed sempat memadati Königsplatz. Kini, giliran Olympiapark yang bersiap menulis cerita baru di kancah panjat tebing Eropa. Dengan fasilitas kelas dunia dan tradisi olahraga yang kental, Munich berpotensi memunculkan bintang-bintang baru dan memanjakan penggemar dengan aksi menawan di dinding boulder.
Selain menjadi ajang kompetisi, event ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi federasi nasional yang ingin memperlihatkan bakat generasi muda mereka. Dengan 32 negara berpartisipasi, kolaborasi antar-pelatih dan atlet lintas negara pun kian intens. Bukan sekadar mencari pemenang, kompetisi ini memupuk solidaritas dan menegaskan bahwa Eropa masih menjadi poros kuat panjat tebing global.
Musim Boulder Eropa dibuka dengan meriah di Munich, membawa kembali kenangan sukses event-event terdahulu sekaligus menyiapkan panggung bagi talenta muda. Kehadiran nama-nama besar seperti Samuel Richard, Michael Piccolruaz, dan Lea Kempft, serta bintang tuan rumah Jerman, menambah tensi kompetisi. Bagi penonton, siaran live di YouTube IFSC Europe dan final di ARD memastikan momen-momen krusial bisa diikuti di mana pun.
Event ini bukan hanya sekadar pembuka tahun, tetapi juga barometer kekuatan Eropa dalam peta panjat tebing dunia. Dari segi venue, Munich sudah menorehkan reputasi sebagai kota yang ramah bagi olahraga modern, melanjutkan tradisi Olimpiade dan berbagai kejuaraan. Bagi para atlet, kemenangan di ajang ini bisa menjadi langkah penting menuju panggung internasional yang lebih besar.
Bagaimana dengan Panjat Tebing Indonesia?
Meski IFSC European Cup Series 2025 secara khusus ditujukan bagi pemanjat Eropa, atlet-atlet Indonesia tetap menaruh perhatian pada hasil kompetisi ini. Mereka memantau perkembangan rival Eropa, baik dari sisi teknik maupun tren rute Boulder. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) misalnya, kerap mengirim pengamat atau pelatih untuk mempelajari inovasi rute yang muncul di ajang Eropa, guna menyesuaikan program latihan di tanah air.
Indonesia sendiri memiliki atlet-atlet andal di kancah internasional, terutama di nomor Speed dan Lead. Walau tak ikut berlaga di Munich, para pemanjat Indonesia diharapkan akan tampil di event-event IFSC World Cup seri internasional lainnya. Beberapa di antaranya tengah fokus mempersiapkan diri untuk kualifikasi Olimpiade mendatang. Dengan memantau Boulder Eropa, mereka bisa mendapatkan gambaran kompetitor potensial, sekaligus mengadopsi metode latihan terbaru yang diterapkan di Eropa. Walau jarak geografis jauh, semangat belajar dan berjejaring membuat pemanjat Indonesia terus berupaya mengimbangi perkembangan global.***
Ingin mendapatkan lebih banyak info seputar kompetisi panjat tebing, kiat latihan, dan perkembangan olahraga ekstrem lainnya? Baca terus Metavora untuk artikel-artikel inspiratif, liputan event, dan tips terbaik dari para pakar. Bersama Metavora, Anda dapat terus mengikuti tren olahraga global dan memperoleh motivasi baru untuk berprestasi.