Oleh Arqam Ibnu21 Feb 202515 menit baca
55 dilihat
0 komentar
Setelah lama berpisah, Black Sabbath akhirnya kembali dengan formasi klasik yang selama ini diidamkan penggemar. Acara bernama “Back To The Beginning” tidak hanya menandai penampilan lengkap empat pendiri Sabbath, tetapi juga menjadi panggung terakhir Ozzy Osbourne sebagai solois. Lebih dahsyat lagi, sederet musisi metal papan atas turut memeriahkan, membentuk supergroup luar biasa.
Apakah ini benar-benar jadi momen penutup sempurna bagi sang pionir heavy metal? Simak ulasan komprehensif dari Metavora, berdasarkan data resmi dan wawancara dengan berbagai sumber tepercaya.
Mengapa Reuni Ini Sangat Ditunggu? Black Sabbath telah lama dinobatkan sebagai bapak pendiri heavy metal. Sejak terbentuk di Birmingham pada akhir 1960-an, mereka mengubah lanskap musik keras dengan album-album legendaris seperti Black Sabbath (1970), Paranoid(1970), dan Master of Reality (1971). Empat pendiri—Ozzy Osbourne (vokal), Tony Iommi (gitar), Geezer Butler (bass), dan Bill Ward (drum)—menjadi fondasi genre yang kemudian melahirkan ribuan band di seluruh dunia. Namun, pada 1979, Ozzy dipecat karena masalah kecanduan, sementara Iommi mempertahankan nama Black Sabbath dengan anggota berbeda-beda. Pada 2016 hingga 2017, tiga dari empat anggota aslinya—Ozzy, Iommi, dan Butler—menggelar tur perpisahan bertajuk The End, tetapi Bill Ward absen karena konflik kontrak. Banyak penggemar merasa pamitan itu tidak “lengkap” tanpa kehadiran Ward.
Kini, segala perdebatan terjawab. Di acara “Back To The Beginning” yang diumumkan pada Februari 2025, Ward resmi bergabung kembali, melengkapi formasi klasik Sabbath. Di sisi lain, Ozzy Osbourne pun menyatakan ini akan menjadi panggung terakhirnya, baik bersama Sabbath maupun karier solo. Dengan demikian, kita menyaksikan dua momen besar sekaligus: reuni penuh Black Sabbath dan perpisahan final sang “Prince of Darkness.” Tidak heran jika banyak media menyebutnya “konser metal paling bersejarah abad ini.”
Menurut data yang kami peroleh dari situs resmi Black Sabbath dan konfirmasi manajemen, acara ini direncanakan sebagai penampilan satu hari dengan line-up “who’s who” dunia rock/metal. Bagi penggemar, ini ibarat “surga” musik keras yang jarang sekali tersaji. Mungkinkah ini akan menjadi definisi ulang panggung perpisahan? Seorang kritikus bernama Dave Everley (menulis untuk Classic Rock Magazine) menyebut, “Jika ini benar-benar akhir bagi Sabbath, setidaknya mereka menutup lembaran dengan semua pionir asli di panggung, plus Ozzy yang pamit dari gemerlap dunia musik.”
Dari ‘The End’ Menuju ‘Back To The Beginning’ Black Sabbath sebenarnya menyatakan pensiun di 2017 setelah tur The End. Namun, Ozzy Osbourne sempat mengutarakan di podcast The Madhouse Chronicles (2024) bahwa ia merasa masih ada hal belum tuntas karena Bill Ward tak terlibat. Ia mengibaratkan bahwa band ini memerlukan “perpisahan sejati,” mengundang Ward kembali ke belakang kit. Ward pun menyatakan minatnya, Iommi dan Butler mendukung, sehingga tercapailah kesepakatan. Rumor pun meluas hingga akhirnya diumumkan resmi pada Februari 2025.
Tepat pada 5 Februari, manajemen mengumumkan “Back To The Beginning,” sebuah event satu hari yang dijadwalkan musim panas 2025. Dalam siaran pers, disebutkan bahwa Black Sabbath formasi asli akan tampil, disusul penampilan solo pamungkas Ozzy. Mengutip wawancara di NME, Tony Iommi menyebut bahwa mereka telah berkomunikasi intens dengan Ward agar semua kendala kontrak diselesaikan. Menurut sumber dari pihak promoter, Ward menyepakati persyaratan yang lebih adil, serta menyesuaikan jadwal latihan karena ia lama tidak aktif di tur besar. Bagi fans, ini tentu kabar menggembirakan karena Ward kerap dianggap “roh” dari ritme berat khas Sabbath.
Konfirmasi Pensiun Ozzy Osbourne: Kenapa Sekarang? Ozzy Osbourne sebelumnya mengumumkan pensiun dari tur pada Februari 2023, menyebut efek lanjutan dari berbagai operasi tulang belakang dan diagnosis Parkinson sebagai alasan utama. Ia mengatakan di media sosial bahwa tujuannya hanyalah kembali ke panggung, tetapi kondisi fisiknya tak memungkinkan tur besar-besaran. Sharon Osbourne, istri sekaligus manajernya, menjelaskan kepada The Sun bahwa Ozzy kini sulit berjalan, meski suaranya masih relatif prima. Dalam berbagai kesempatan, Ozzy menyatakan kalau ia tetap ingin memberi satu penampilan penutup yang pantas. “Back To The Beginning” inilah wadah idealnya.
Data medis dari Mayo Clinic menegaskan bahwa Parkinson memengaruhi sistem saraf, memicu gemetar dan kesulitan bergerak. Kombinasi ini tentu berat bagi seseorang yang dikenal dengan aksi panggung enerjik. Meskipun begitu, Ozzy menegaskan bahwa ia siap menampilkan “sisa energinya” demi para penggemar. Seorang penulis biografi Ozzy, Mick Wall, menyebut bahwa “sangat jarang kita lihat musisi setua Ozzy yang masih nekat naik panggung, tapi itulah dedikasi sang legenda.” Konser ini mungkin singkat, tetapi penuh makna. Menurut Ozzy, ia hanya akan membawakan “potongan lagu” di sesi Black Sabbath, sementara set solo-nya juga terbatas.
Siapa Saja yang Akan Tampil di ‘Back To The Beginning’? Selain Black Sabbath dan Ozzy, panitia menghadirkan banyak bintang hard rock dan metal, sebagaimana diumumkan di situs resmi acara. Sejumlah nama besar mencakup Metallica, Guns N’ Roses, Slayer, Tool, Gojira, Anthrax, Lamb Of God, Halestorm, Alice In Chains, Mastodon, dan Rival Sons. Seorang jurnalis musik bernama Lucy menilai line-up ini “luar biasa mewakili berbagai generasi metal,” mulai era 1980-an (Slayer, Anthrax) hingga band modern seperti Gojira dan Rival Sons. Lucy menyebutnya “perpaduan sempurna untuk merayakan seluruh spektrum musik keras.”
Tak berhenti di situ, ada pula supergroup spesial dengan Tom Morello (Rage Against The Machine) sebagai direktur musik. Anggota supergroup ini mencakup Billy Corgan (The Smashing Pumpkins), David Ellefson (ex-Megadeth), Fred Durst (Limp Bizkit), Jonathan Davis (Korn), Wolfgang Van Halen, dan beberapa nama lainnya. Aktor Jason Momoa (dikenal lewat Aquaman dan Game of Thrones) ditunjuk sebagai pembawa acara (compere), menambah kemeriahan. Seorang sumber promotor menegaskan bahwa “Tom Morello akan mengatur kolaborasi lintas band yang tak pernah terbayangkan. Ini bukan sekadar konser, tetapi semacam festival satu hari dengan fokus di puncak penampilan Sabbath.”
Bagaimana Jalannya Acara? Sharon Osbourne dalam wawancara menyatakan bahwa “Back To The Beginning” akan dimulai pukul 12 siang, 5 Juli (2025). Ia menggambarkan formatnya: setiap ikon akan tampil, mungkin berkolaborasi dengan ikon lain, membawakan satu lagu Sabbath serta beberapa hits mereka sendiri. Sharon mencontohkan bahwa Tom Morello akan bermain dengan Danny Carey (drummer Tool) dan Billy Corgan. Slash dan Duff McKagan (dari Guns N’ Roses) juga mungkin berkolaborasi dengan vokalis metal lain seperti David Draiman (Disturbed) atau Jonathan Davis (Korn). Bagi penggemar, konsep ini menyiratkan potensi “kejutan panggung” yang jarang sekali terjadi di event lain.
Acara akan diakhiri dengan set Ozzy Osbourne secara solo, lalu disusul formasi orisinal Black Sabbath. Ozzy menegaskan di saluran radio Sirius XM bahwa ia tidak akan memainkan set penuh bersama Sabbath, melainkan “sedikit potongan lagu” di akhir. Hal ini menyesuaikan kondisi fisik Ozzy yang tak sanggup tampil panjang. Meskipun demikian, kembalinya Bill Ward membuat banyak fans yakin penutup itu akan menjadi “momen sakral.” Sebagian berharap mereka mengeksekusi lagu-lagu klasik seperti “Black Sabbath,” “N.I.B.,” “Iron Man,” “Paranoid,” atau “Children of the Grave."
Pihak band memilih Villa Park di Aston, Birmingham—kampung halaman Sabbath—sebagai lokasi. Stadion ini adalah markas klub sepak bola Aston Villa, yang sangat dicintai para anggota band. Ozzy dan Geezer Butler sempat tampil di trailer jersey Aston Villa pada 2024, sementara Tony Iommi kerap menunjukkan dukungannya di media sosial. Diprediksi, pemilihan venue yang bersejarah bagi band dan kota asal mereka menambah nilai emosional. Penjualan tiket diyakini akan meledak, mengingat kapasitas stadion tak sebesar festival raksasa macam Download, tapi cukup besar untuk menampung puluhan ribu orang. Seorang juru bicara Aston Villa mengatakan bahwa klub merasa “terhormat” menyambut band yang menjadi ikon kota Birmingham.
Diskografi dan Status Album Black Sabbath Sepanjang kariernya, Black Sabbath merilis 19 album studio. Deretan karya ini memuat periode Ozzy, era Ronnie James Dio, hingga era Tony Martin. Menurut pengumuman band, mereka “tidak berniat” membuat album baru lagi, apalagi setelah tur perpisahan 2017. Daftar album secara kronologis, diambil dari data resmi band, mencakup:
Black Sabbath (1970)
Paranoid (1970)
Master of Reality (1971)
Vol. 4 (1972)
Sabbath Bloody Sabbath (1973)
Sabotage (1975)
Technical Ecstasy (1976)
Never Say Die! (1978)
Heaven and Hell (1980)
Mob Rules (1981)
Born Again (1983)
Seventh Star (1986)
The Eternal Idol (1987)
Headless Cross (1989)
Tyr (1990)
Dehumanizer (1992)
Cross Purposes (1994)
Forbidden (1995)
13 (2013)
Melihat koleksi tersebut, banyak yang bertanya: “Album mana yang terbaik?” Jawabannya bervariasi. Versi penggemar garis keras biasanya menempatkan Paranoid di posisi puncak karena hits seperti “War Pigs,” “Iron Man,” dan “Paranoid.” Sebagian lagi memuja Master of Reality (1971) karena riff doomy yang revolusioner. Ada pula yang menyebut Heaven and Hell (1980), era Ronnie James Dio, sebagai puncak melodi dan lirik. Dalam polling Classic Rock Magazine, Paranoid menduduki urutan pertama dengan komentar jurnalis Paul Elliott, “Dirilis hanya tujuh bulan setelah debut, album kedua Sabbath adalah mahakarya.”
Kenapa Konser Ini Jadi Simbol Penting bagi Sejarah Metal Selain merayakan kembalinya Bill Ward, konser “Back To The Beginning” menegaskan posisi Black Sabbath sebagai “bapak metal.” Band yang memulai segalanya di akhir 1960-an kini menutup lembaran di tengah era modern, di mana metal sudah berkembang ke subgenre seperti death metal, metalcore, dan progressive metal. Hadirnya band seperti Gojira, Tool, dan Mastodon di acara ini memperlihatkan “garis keturunan” musik keras dari masa ke masa. Sebuah riset kecil di forum metal menyoroti betapa Sabbath memengaruhi hampir semua band rock keras, langsung atau tidak langsung. Hal ini menjadikan momen “Back To The Beginning” bukan hanya soal nostalgia, tetapi juga perayaan lintas generasi.
Bagi Ozzy, ini panggung pamungkas yang menutup karier solo penuh kontroversi dan kesuksesan komersial. Kita mengingat “Crazy Train,” “Bark at the Moon,” dan berbagai aksi gila yang membentuk persona “Prince of Darkness.” Seorang penulis biografi Ozzy, Joel McIver, menyebut konser ini “penggenapan takdir” bahwa sang vokalis menutup panggung bersama rekan-rekan awalnya. Di sisi lain, Bill Ward yang sempat bersitegang karena persoalan keuangan akhirnya mendapat panggung penebusan. Tony Iommi dan Geezer Butler pun menegaskan bahwa mereka menyambut Ward dengan tangan terbuka.
Apakah Black Sabbath benar-benar berhenti setelah ini? Mengingat banyak band yang kembali dari “pensiun,” fans masih ragu. Namun, situasi fisik Ozzy dan keputusan Ward yang jarang tampil di atas panggung mengindikasikan finalitas. Bagaimanapun, rencana acara ini menandakan satu momen emas: empat pendiri Sabbath dalam satu panggung, didukung all-star supergroup, dan sederet band metal kelas wahid. Seorang penggemar bernama Dimas menulis di forum online bahwa “ini seperti festival mini di mana kita menyaksikan puncak sejarah metal. Siapa yang tak mau datang?”
Promotor pun menyiapkan infrastruktur besar. Penjualan tiket diprediksi meledak, meski belum ada konfirmasi soal harga. Beredar rumor bahwa streaming live akan tersedia, meski pihak manajemen band belum memberi keterangan resmi. Bagi mereka yang tak bisa hadir langsung di Villa Park, siaran streaming atau rekaman konser menjadi alternatif penting. Seorang eksekutif label menilai potensi penjualan merchandise, video, dan rekaman live ini dapat menyamai rekor pendapatan konser rock di era modern.
Pentas Terbesar Heavy Metal dalam Satu Hari “Back To The Beginning” menjadi ajang yang mungkin tak terulang: kembalinya Black Sabbath formasi awal, final show Ozzy Osbourne, dan kehadiran line-up band metal lintas generasi. Dari Guns N’ Roses, Metallica, hingga Gojira dan Halestorm, semua bersatu di panggung. Ada pula supergroup yang digawangi Tom Morello sebagai direktur musik, di mana musisi lintas band akan berpadu membawakan lagu-lagu Sabbath dan hits masing-masing. Tentu, ini lebih dari sekadar konser—melainkan peristiwa budaya yang menegaskan warisan Sabbath dalam sejarah musik keras. Bagi generasi lama, ini panggung nostalgia yang tuntas, dan bagi generasi muda, ini perkenalan langsung dengan para pionir metal. Apapun yang terjadi setelahnya, setidaknya kita tahu bahwa jika ini benar-benar “akhir” bagi Black Sabbath dan Ozzy, mereka menutupnya dengan cara paling spektakuler.***
Apakah Anda ingin terus mengikuti kabar terbaru seputar “Back To The Beginning,” konser heavy metal terbesar, dan isu-isu menarik seputar musik rock? Baca terus artikel-artikel di Metavora. Kami menghadirkan ulasan mendalam, wawancara eksklusif, dan analisis tren musik terkini yang siap menemani Anda menelusuri dunia rock dan metal lebih jauh. Jangan lewatkan pembaruan penting tentang penjualan tiket, lineup final, hingga rumor kolaborasi kejutan di panggung. Jadilah yang pertama mengetahui segala hal tentang Black Sabbath dan Ozzy Osbourne di pengujung karier metal mereka.
Rumor perceraian Offset dan Cardi B kini terkonfirmasi. Offset mengajukan tuntutan cerai, bahkan meminta hak asuh anak dan pembagian aset hingga setengah dari kekayaan sang rapper ternama. Apakah ini langkah wajar atau sekadar mencari keuntungan finansial? Simak drama lengkap yang sedang memanaskan jagat hip-hop.
Steve Moore, yang lebih dikenal sebagai “The Mad Drummer,” adalah sosok fenomenal di jagat musik, terutama di kalangan penggemar drum. Namanya melejit setelah sebuah video penampilannya bersama band Rick K. & The Allnighters menjadi viral di YouTube.
Realitas musik Indonesia kian semarak dengan hadirnya grup band yang menawarkan konsep segar. Salah satu yang kini ramai dibicarakan adalah Reality Club, band indie rock asal Jakarta yang sejak awal kemunculannya mencuri perhatian khalayak berkat paduan musik unik dan penampilan karismatik.